Sabtu, 27 November 2010

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

PANDANGAN HIDUP
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu is menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa anti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasaikan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasaikan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
(A) Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
(B) Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norms yang terdapat pada negara tersebut.
(C) Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
CITA-CITA
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang.
Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan.
Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, hal itu bergantung dari tiga faktor.
- Faktor manusia
- Faktor kondisi
- Faktor tingginya cita-cita
KEBAJIKAN
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan nonna-norrna agama dan etika.
Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik
Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan.
Manusia merupakan mahluk sosial: manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya.
Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan di dalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku.
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal:
Pertama faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
Faktor kedua yang menentukan tingkah laku seseorang adalah lingkungan (environ¬ment).
Faktor ketiga yang menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang pemah diperoleh.
USAHA / PERJUANGAN
Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia hams kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan. Perjuangan untuk hidup, dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan, manusia tidak dapat hidup sempuma. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, ia hams kerja keras. Apabila seseorang bercita-cita menjadi ilmuwan, ia hams rajin belajar dan tekun serta memenuh semua ketentuan akademik.
Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun dengan tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya.
Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahlian/ketrampilan.

KEYAKINAN / KEPERCAYAAN
Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuaasaan Tuhan. Menurut Prof. Dr.Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat, yaitu aliran naturalisme, aliran intelektualisme, dan aliran gabungan.
(a) Aliran Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur, dan itu dari Tuhan.
(b) Aliran intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika / akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir.
(c) Aliran Gabungan
Dasar aliran ini ialah kekuatan gaib dan juga akal. kekuatan gaib Minya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan.
LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK.
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memeperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukaan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.
pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut :
(1) Mengenal
(2) Mengerti
(3) Menghayati
(4) Meyakini
(5) Mengabdi

Kamis, 25 November 2010

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

Manusia dan Tanggung Jawab
Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti memiliki tanggung jawab di dalam hidupnya. Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia Tanggung Jawab adalah kewajiban terhadap segala sesuatunya, fungsi menerima pembebanan sebagai akibat sikap tindak sendiri atau pihak lain.
Contohnya : seorang pelajar di berikan tugas oleh gurunya maka tugas itu merupakan tanggung jawab yang harus ia kerjakan dan selesaikan. Bila tidak dikerjakan maka dia tidak melakukan kewajibannya sebagai pelajar dan dia akan mendapatkan hukuman akibat tidak menjalankan kewajibannya dan tidak bertanggung jawab.
Jadi dapat di simpulkan bahwa, tanggung jawab merupakan sikap manusia yang di tuntut harus memiliki rasa bersalah (tanggung jawab) atas setip perbuatan, prilaku, ucapan, dan pekerjaan yang di berikan kepada dirinya. Apa bila manusia tidak memiliki rasa tanggung jawab dalam dirinya maka kehidupan ini akan kacau dan tidak terkendali. Manusia akan melakukan semua perbuatan yang ia inginkan tanpa ada batasan dan pertanggung jawaban atas yang telah dia kerjakan.

MANUSIA DAN PENDERITAAN

Hubungan manusia dengan penderitaan adalah rasa menderita atau penderitaaan yang di alami oleh manusia, itu di sebabkan adanya pengalaman atau kejadian yang di alami tidak sesuai dengan harapan atau tidak sesuai dengan kenyataan hidupnya, maka kejadian itu akan menimbulkan rasa kecewa di dalam dirinya. Kekecewaan yang terlalu sering dialami dan beratnya beban hidup yang di tanggung akan menimbulkan pemikiran yang terlalu berat atau sering di sebut dengan Depresi. Setiap manusia pernah mengalami yang namanya menderita di dalam hidupnya, hanya saja kadar berat atau ringannya penderitaan itu yang dialami berbeda satu sama lain.
Seringkali kita mendengar kata ‘penderitaan tiada akhir’ . kata-kata itu timbul karna manusia itu tidak dapat dengan baik menjalani kehidupannya, artinya manusia itu terlalu pasrah dan tidak mau berusaha untuk memperbaiki kehidupannya.
Contonya : Seseorang yang memiliki banyak anak akan tetapi ia tidak memiliki pekerjaan yang tetap untuk menghidupi keluarganya dan ia tidak memiliki keinginan untuk meningkatkan taraf hidupnya.orang tersebut hanya bisa pasrah dengan keadaan yang ada,maka akan timbul lah kata-kata ‘penderitaan hidup tiada akhir’.
Penderitaan bisa kita atasi atau hilangkan dalam diri atau kehidupan yang kita jalani, dengan cara kita harus bisa menyikapi atau menjalani hidup dengan baik dan benar tidak berserah dengan kenyataan yang ada. Selain itu perasaan yang kita rasakan akan mempengaruhi pikiran dan kehidupan kita, oleh sebab itu kita harus memiliki pemikiran yang baik (positif thinking) terhadap kehidupan yang kita jalani dan percaya bahwa ALLAH/TUHAN tidak akan memberikan suatu cobaan kepada umatnya di batas kemampuan yang ia miliki.

Selasa, 23 November 2010

MANUSIA DAN KEADILAN

Pada hakekatnya manusia hidup tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan keadilan. Entah itu keadilan dalam ekonomi, rumah tangga dan lain-lain. Keadilan sangat lekat kaitannya dengan kejujuran. Tetapi terkadang untuk melakukan suatu kejujuran sangatlah sulit dan selalu berbentur dengan segelintir masalah. Terkadang juga keadilan disalahgunakan untuk melakukan sesuatu hal yang menyimpang. Dan sekarang yang menjadi pertanyaan apakah itu keadilan? Keadilan berasal dari kata adil yang artinya adalah suatu sikap di mana semua orang mendapatkan hak menurut kewajibannya. Adil juga bisa diartikan sebagai suatu hal yang tidak memihak satu sama lain atau yang sering kita sebut dengan netral. Keadilan dalam diri manusia hendaknya menjadi suatu kebutuhan yang mutlak di dunia ini. Menurut aristoteles keadilan akan terwujud jika hal – hal yang sama diperlakukan secara sama dan sebaliknya, hal – hal yang tidak semestinya diperlakukan tidak semestinya pula. Dimana keadilan memiliki cirri antara lain ; tidak memihak, seimbang dan melihat segalanya sesuai dengan proporsinya baik secara hak dan kewajiban dan sebanding dengan moralitas. Arti moralitas disini adalah sama antara perbuatan yang dilakukan dan ganjaran yang diterimanya. Dengan kata lain keadilan itu sendiri dapat bersifat hukum. Keadilan sangat bertimbal balik dengan kemunafikan dan kecurangan yang artinya apa yang diucapkan sangat berbeda dengan apa yang dilakukan.
Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan kecurangan antara lain ;
1. Faktor ekonomi. Setiap berhak hidup layah dan membahagiakan dirinya. Terkadang untuk mewujudkan hal tersebut kita sebagai mahluk lemah, tempat salah dan dosa, sangat rentan sekali dengan hal – hal pintas dalam merealisasikan apa yang kita inginkan dan pikirkan. Menghalalkan segala cara untuk mencapai sebuah tujuan semu tanpa melihat orang lain disekelilingnya.
2. Faktor Peradaban dan Kebudayaan sangat mempengaruhi dari sikapdan mentalitas individu yang terdapat didalamnya “system kebudayaan” meski terkadang halini tidak selalu mutlak. Keadilan dan kecurangan merupakan sikap mental yang membutuhkan keberanian dan sportifitas. Pergeseran moral saat ini memicu terjadinya pergeseran nurani hamper pada setiapindividu didalamnya sehingga sangat sulit sekali untuk menentukan dan bahkan menegakan keadilan.
3. Teknis. Hal ini juga sangat dapat menentukan arah kebijakan bahkan keadilan itu sendiri. Terkadang untuk dapat bersikapadil,kita pun mengedepankan aspek perasaan atau kekeluargaan sehingga sangat sulit sekali untuk dilakukan. Atau bahkan mempertahankan keadilan kita sendiri harus bersikap salah dan berkata bohong agar tidak melukai perasaan orang lain. Dengan kata lian kita sebagai bangsa timur yang sangat sopan dan santun.
Keadilan dan kecurangaan atau ketidakadilan tidak akan dapat berjalan dalam waktu bersamaan karena kedua sangat bertolak belakang dan berseberangan.





http://antihitamputih.wordpress.com/2010/03/24/manusia-dan-keadilan/

Jumat, 19 November 2010

Bilangan Biner

1.Carilah bilangan hexadesimal dari (8754)10

Cara 1 : di ubah menjadi bilangan biner.
8754 : 2 = sisa 0
4377 : 2 = sisa 1
2188 : 2 = sisa 0
1094 : 2 = sisa 0
547 : 2 = sisa 1
273 : 2 = sisa 1
136 : 2 = sisa 0
68 : 2 = sisa 0
34 : 2 = sisa 0
17 : 2 = sisa 1
8 : 2 = sisa 0
4 : 2 = sisa 0
2 : 2 = sisa 0
hasil 1

(8754)10 = (10001000110010) 2
0010 – 0010 – 0011 – 0010
2 2 3 2
= (2232)16



2.Carilah Bilangan Oktal dari (872)10

Cara 2 : dibagi dengan bilangan octal (8)

872 : 8 = 0
109 : 8 = 5
13 : 8 = 5
Hasil 1

(872)10 = (1550)8

3.Hitunglah nilai oktal dari (101110111)2
(101110111)2 di kelompokan menjadi 101 110 111
101 punya bilangan 5 oktal
110 puny bilangan 6 oktal
111 punya bilangan 7 oktal

jadi hasilnya 101110111 punya bilangan 567 oktal

4. Ubahlah (251)8 menjadi bilangan biner.
2 5 1
binernya 010 101 001
jadi hasilnya 010101001

5.( 110101101011)2 menjadi bilangan hexadesimal
( 110101101011)2 di kelompokan menjadi 1101 0110 1011
1101 punya bilngan D hexadesimsal
0110 punya bilangan G hexadesimal
10111 punya bilangan B hexadesimal
jadi hasilnya 110101101011 punya bilangan DGB hexadesimal