Minggu, 17 Maret 2013

Psikoterapi dan Konseling


Psikoterapi

Secara khusus psikoterapi merupakan teknik khusus untuk menyembuhkan penyakit mental atau kesulitan-kesulitan penyesuaian diri dalam kehidupan sehari-hari atau bermasyarakat berdasarkan unsur-unsur atau prinsip psikologis yang ada.

Tujuan Psikoterapi

1. Suportif            : menguatkan daya tahan mental yang telah dimiliki klien, dan meningkatkan kemampuan beradaptasi pada lingkungan sosial.
2. Re-edukatif            : mengubah pola prilaku dengan cara menghilangkan kebiasaan (habits) tertentu dan membentuk suatu pola perilaku kebiasaan yang menjadi lebih baik.
3. Rekonstruktif         : mengubah seluruh kepribadian yang dimiliki oleh klien, mendalami ketidaksadararan atau alam bawah sadar klien, dan menganalisis mekanisme defensif yang patologis.

Unsur Psikoterapi

Dalam psikoterapi terdapat delapan “parameter pengaruh” dasar yang mencakup unsusr-unsur lazim yang dikemukakan oleh Masserman (dalam Maulany, 1997), yaitu :

  1.   Peranan Sosial (“Martabat”) psikoterapis
  2.   Hubungan (persekutuan terapeutik)
  3.   Hak
  4.  Retrospeksi
  5. Re-edukasi
  6.  rehabilitasi
  7. Resosialisasi
  8. Rekapitulasi


Perbedaan Psikoterapi dan Konseling
  •  Klien yang menjalani konseling tidak di golongkan sebagai penderita gangguan mental dan dapat di golongkan sebagai individu yang normal, sedangkan klien yang menjalankan Psikoterapi merupakan orang yang mengalami gangguan psikis atau mental.
  •  Konseling bersifat edukatif, suportif, berorientasi kesadaran dan jangka pendek. Sedangkan psikoterapi bersifat rekonstruksi, konfrontif, berorientasi ketidak sadaran dan jangka panjang.
  • Dalam konseling Konseler bukanlah tokoh otoriter namun seseorang pendidik dan mitra dari klien dalam melangkah bersama untuk mencapai tujuan. Sedangkan dalam psikoterapi konseler tidaklah netral secara moral, melainkan memiliki nilai-nilai perasaan dan normanya sendiri, meskipun konseler tidak perlu memaksakan hal ini pada klien namun ia juga tidak menutupinya.
  •  Konseling lebih terarah dan terstruktur pada tujuan-tujuan yang begih terbatas dan konkret. Sedangkan psikoterapi lebih luas dan mengarah pada tujuan yang lebih lanjut.

Pendekatan Psikoterapi terhadap mental illness.

Ada Sembilan pendekatan psikoterapi terhadap mental illness yaitu sebagai berikut :
  1. Pendekatan Psikoanalisa: Banyak menekankan faktor ketidaksadaran dan berlandaskan pada pengaruh aspek biologis manusia.
  2.   Behavioristik: Menurut Ellis (Subandi dalam Tooyibi, M & Ngemron, M) , pendekatan yang cukup dekat dengan behavioristik adalah pendekatan kognitif, yang menekankan proses berpikir rasional dalam terapi. Pendekatan ini memandang manusia dari sudut perilaku yang tampak, yang bisa diobservasi dan dan dikuantifikasi.
  3.   Humanistik: Pendekatan ini sangat mementingkan nilai-nilai kemanusiaan pada diri seseorang.
  4. Client-Centered: Berlandaskan pada pandangan subjektif atas pengalaman manusia, terapi clien-entered menaruh kepercayaan dan meminta tanggung jawab yang lain besar kepada klien dalam menangani berbagai permasalahan.
  5.  Psikologi Transpersonal: Pendekatan terapi yang menekankan aspek spiritual dalam diri manusia.
  6.  Gestalt: Sebagian besar merupakan terapi eksperimental yang menekankan kesadaran dan integrasi, yang muncul sebagai reaksi melawan terapi analitik, serta mengintegrasikan fungsi jiwa dan badan.
  7. Transaksional: Model terapi kontemporer yang cndrung kea rah aspek-aspek kognitif dan behavioral, dan dirancang untuk membantu orang-orang dalam mengevaluasi putusan-putusan yang telah dibuatnya menurut kelayakan sekarang.
  8.  Rasional Emotif Terapi: Model terapi yang sangat menekankan peranan pemikiran dan sistem-sistem kepercayaan sebagai akar masalah-masalah pribadi.
  9.  Realitas: Model terapi yang dikembangkan sebagai reaksi melawan terapi konvensional. Terapi realitas adalah terapi jangka pendek yang fokus pada saat sekarang, menekankan kekuatan pribadi, dan pada dasarnya merupakan jalan di mana para klien bias belajar mencapai keberhasilan.

Bentuk Utama Terapi

Ada tiga bentuk ciri utama terapi menurut Nietzel (dalam Gunarsah, 1996) yaitu:

1. Dari segi proses :  berupa interaksi antara dua pihak, formal, profesional, legal dan menganut kode etik psikoterapi.
2.   Dari segi tujuan : untuk mengubah kondisi psikologis seseorang, mengatasi masalah psikologis atau meningkatkan potensi psikologis yang sudah ada.
3. Dari segi tindakan: seorang psikoterapis melakukan tindakan terapi berdasarkan ilmu psikologi modern yang sudah teruji efektivitasnya.


Daftar Pustaka :
-     James P. Chaplin, kamus Lengkap Psikologi terj. Kartini Kartono, judul asli “Dictionary of Pshychology” (jakatra:Rajawali,1999), 491.
-          D. Bachtiar Lubis & Sylvia D. Elvira, Penuntun Wawancara Psikodinamika dan Psikoterapi (Jakarta:Balai Penerbit FK UI,2005), 11-12.
-          Maulany, R.F (1997). Buku Saku psikiatri: Residen bagian psikiatri UCLA. Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC.
-          Prof. DR.  H. Muhammad Surya. (2003). Buku Psikologi Konseling. Bandung: Pustaka Bani Quraisy
-          Prof. DR. Singgih D. Gunarsa. 1996. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar