Selasa, 23 November 2010

MANUSIA DAN KEADILAN

Pada hakekatnya manusia hidup tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan keadilan. Entah itu keadilan dalam ekonomi, rumah tangga dan lain-lain. Keadilan sangat lekat kaitannya dengan kejujuran. Tetapi terkadang untuk melakukan suatu kejujuran sangatlah sulit dan selalu berbentur dengan segelintir masalah. Terkadang juga keadilan disalahgunakan untuk melakukan sesuatu hal yang menyimpang. Dan sekarang yang menjadi pertanyaan apakah itu keadilan? Keadilan berasal dari kata adil yang artinya adalah suatu sikap di mana semua orang mendapatkan hak menurut kewajibannya. Adil juga bisa diartikan sebagai suatu hal yang tidak memihak satu sama lain atau yang sering kita sebut dengan netral. Keadilan dalam diri manusia hendaknya menjadi suatu kebutuhan yang mutlak di dunia ini. Menurut aristoteles keadilan akan terwujud jika hal – hal yang sama diperlakukan secara sama dan sebaliknya, hal – hal yang tidak semestinya diperlakukan tidak semestinya pula. Dimana keadilan memiliki cirri antara lain ; tidak memihak, seimbang dan melihat segalanya sesuai dengan proporsinya baik secara hak dan kewajiban dan sebanding dengan moralitas. Arti moralitas disini adalah sama antara perbuatan yang dilakukan dan ganjaran yang diterimanya. Dengan kata lain keadilan itu sendiri dapat bersifat hukum. Keadilan sangat bertimbal balik dengan kemunafikan dan kecurangan yang artinya apa yang diucapkan sangat berbeda dengan apa yang dilakukan.
Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan kecurangan antara lain ;
1. Faktor ekonomi. Setiap berhak hidup layah dan membahagiakan dirinya. Terkadang untuk mewujudkan hal tersebut kita sebagai mahluk lemah, tempat salah dan dosa, sangat rentan sekali dengan hal – hal pintas dalam merealisasikan apa yang kita inginkan dan pikirkan. Menghalalkan segala cara untuk mencapai sebuah tujuan semu tanpa melihat orang lain disekelilingnya.
2. Faktor Peradaban dan Kebudayaan sangat mempengaruhi dari sikapdan mentalitas individu yang terdapat didalamnya “system kebudayaan” meski terkadang halini tidak selalu mutlak. Keadilan dan kecurangan merupakan sikap mental yang membutuhkan keberanian dan sportifitas. Pergeseran moral saat ini memicu terjadinya pergeseran nurani hamper pada setiapindividu didalamnya sehingga sangat sulit sekali untuk menentukan dan bahkan menegakan keadilan.
3. Teknis. Hal ini juga sangat dapat menentukan arah kebijakan bahkan keadilan itu sendiri. Terkadang untuk dapat bersikapadil,kita pun mengedepankan aspek perasaan atau kekeluargaan sehingga sangat sulit sekali untuk dilakukan. Atau bahkan mempertahankan keadilan kita sendiri harus bersikap salah dan berkata bohong agar tidak melukai perasaan orang lain. Dengan kata lian kita sebagai bangsa timur yang sangat sopan dan santun.
Keadilan dan kecurangaan atau ketidakadilan tidak akan dapat berjalan dalam waktu bersamaan karena kedua sangat bertolak belakang dan berseberangan.





http://antihitamputih.wordpress.com/2010/03/24/manusia-dan-keadilan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar